Pelatihan Pemanfaatan Limbah Ternak Kambing untuk Pembuatan Kompos sebagai Pupuk Tanaman Hortikultura di Kalurahan Sumberwungu

Gunungkidul, 16 Oktober 2024 — Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Ternak Kambing untuk Pembuatan Kompos sebagai Pupuk Tanaman Hortikultura di Balai Kalurahan Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul. Kegiatan ini merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya), Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), serta Yayasan Ainul Yakin.

Pelatihan ini ditujukan untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalurahan Sumberwungu, yang diketuai oleh Supatminah dan beranggotakan 28 orang. Tujuannya adalah memberdayakan para anggota kelompok tani dalam memanfaatkan limbah ternak kambing, yang sering kali tidak terkelola dengan baik, menjadi produk bernilai seperti kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman hortikultura. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan sekaligus meningkatkan hasil panen dari tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman hortikultura lainnya.

Tim pelaksana dari Unjaya yang memimpin pelatihan ini terdiri dari para pakar di berbagai bidang, yakni Apt. Dwi Larasati, M.Pharm.Sci; Ari Okta Viyani, S.E., M.Sc.; Budi Rahayu, S.ST., M.Keb; Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes; Endah Puji Astuti, SSiT, M.Kes; dan Elvika Fit Ari Santi, SSiT., M.Kes. Mereka menekankan pentingnya mengelola limbah ternak secara berkelanjutan agar tidak mencemari lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi melalui peningkatan produktivitas pertanian hortikultura.

Tim pendamping dari UGM, yang terdiri dari Prof. Dr. drh. Sarmin, MP; Dr. drh. Claude Mona Airin, MP; Alan Soffan, SP., M.Sc., Ph.D; dan Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, Tim ini memberikan penjelasan mendetail mengenai aspek teknis dan ilmiah dari proses pengolahan limbah ternak kambing, mulai dari cara pengumpulan hingga pengolahan menjadi kompos yang kaya nutrisi untuk tanah,  serta dampaknya terhadap kualitas tanaman.

Manfaat utama dari kegiatan ini adalah mendorong penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan, sekaligus memberikan solusi praktis terhadap masalah limbah ternak yang kerap kali menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan di desa. Limbah ternak kambing, seperti kotoran dan sisa-sisa pakan, diolah menjadi kompos yang kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh subur. Kompos ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya relatif lebih mahal dan berdampak negatif pada lingkungan dalam jangka panjang.

Para peserta pelatihan, yang terdiri dari ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari proses pembuatan kompos. Mereka juga didorong untuk menerapkan hasil pelatihan ini di rumah tangga masing-masing dan mengolah limbah ternak kambing mereka sendiri menjadi pupuk organik. Penerapan teknologi sederhana ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pertanian lokal dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia, meningkatkan produktivitas hortikultura, serta memperkuat ketahanan pangan keluarga di daerah pedesaan.

Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, tim pelaksana juga menyediakan pendampingan berkelanjutan bagi para peserta. Pendampingan ini meliputi pemantauan proses pembuatan kompos, evaluasi hasil, serta panduan dalam menerapkan teknologi pengomposan yang efektif. Dengan pendekatan ini, diharapkan keberlanjutan program dapat terjamin, serta memberikan dampak jangka panjang bagi keberhasilan usaha tani dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek yang telah memberikan dukungan pendanaan melalui program Kosabangsa 2024. Dukungan ini memungkinkan terlaksananya program pelatihan yang berdampak positif bagi masyarakat pedesaan dalam memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan yang lebih baik.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi masyarakat melalui inovasi pemanfaatan limbah ternak, sekaligus membantu upaya konservasi lingkungan dan meningkatkan kualitas pertanian di daerah pedesaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *