
Yogyakarta – Pada hari Selasa, 4 Juni 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta melangsungkan studi banding di LPPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antarlembaga pendidikan tinggi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, fokus utama studi banding adalah ilmu dan pengalaman yang bisa dipetik dari LPPM Universitas Ahmad Dahlan selama menjalankan program LPPM.
Tim LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta tiba di LPPM Universitas Ahmad Dahlan pada pukul 09.00 WIB. Kepala LPPM Universitas Ahmad Dahlan, Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D, menyambut hangat kedatangan tamu dari Yogyakarta dan langsung memulai sesi diskusi bersama para kepala bidang dibawah LPPM dan juga kepala bidang Komite Etik Penelitian.

Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T menyampaikan secara singkat mengenai prinsip kerja dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu prinsip kerja berbasis problem dan kebutuhan masyarakat serta dengan menggunakan sistem informasi manajemen paperless atau sudah tanpa menggunakan kertas lagi, yang secara singkat dipadatkan menjadi tiga prinsip: efektif, akuntabel, dan transparan.
Sebelum berdiskusi, kepala LPPM, Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes memberikan beberapa penyampaian bahwa LPPM Unjaya ingin mempelajari dan bertukar ilmu dengan LPPM UAD mengenai pengelolaan LPPM di UAD sehingga pada tahun 2024 menjadi peringkat satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh hibah eksternal dari DIKTI. Selain itu LPPM Unjaya ingin mempelajari tentang pengelolaan pusat studi, sentra HKI, dan pengelolaan Komite Etik Penelitian.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa topik utama dibahas. Pertama, program penelitian terutama tentang strategi dalam memperoleh hibah penelitian yang berlimpah dan meningkat setiap tahunnya. Kedua belah pihak berbagi pengalaman dalam merancang, mengelola, dan melaksanakan program penelitian yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga luaran penelitian dan publikasi dapat meningkat setiap tahun.
Selanjutnya, perbincangan bergeser ke ranah Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). LPPM Universitas Ahmad Dahlan memperkenalkan beberapa inisiatif yang telah sukses diimplementasikan, seperti pelaksanaan KKN, pengabdian dosen dana internal, kepakaran dosen dengan cara mengembangkan kerja sama dan pelatihan dengan industri profesional, dan UMKM. Kemudian untuk mendorong PKM agar jumlah lolos hibah lebih banyak, LPPM UAD melayani, memfasilitasi, dan mendampingi para dosen secara intens dalam penyusunan proposal.

Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga menjadi perhatian utama. Diskusi mengenai hak paten, merek dagang, dan hak cipta menjadi bagian penting dalam pertukaran pengetahuan. Dalam rangka meningkatkan terbitan HKI, LPPM UAD memberikan beberapa ilmu yang telah dilaksanakan. Salah satunya melalui pengajuan Hak Cipta secara gratis untuk para dosen dengan fasilitasi berupa pemberian 2 (dua) kuota pengajuan gratis per dosen tiap semester, pengadaan lomba menulis spesifikasi paten, mengikutkan dosen pada event Uber KI dari BIMA, serta menjalin Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Terakhir, tidak kalah pentingnya adalah pembahasan mengenai Komite Etik penelitian. Kedua lembaga sepakat bahwa aspek etika dalam penelitian merupakan hal yang tak bisa ditawar, dan perlu dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan penelitian yang dilaksanakan. Kepala Bidang Komite Etik UAD membagi ilmunya tentang sistem pengelolaan pengajuan protokol ethical clearance yang menggunakan sistem hybrid yaitu manual dan online, yakni melalui e-mail dan google form. Selain itu dengan pelayanan pengajuan protokol yang cepat, LPPM UAD memperoleh banyak klien dari berbagai universitas lain dan terus meningkat setiap tahunnya.

Kepala LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes menyatakan ucapan terima kasih dan kepuasannya atas kunjungan ini. “Kerjasama antarlembaga pendidikan tinggi sangat penting untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk kolaborasi yang lebih erat di masa depan.”
LPPM Universitas Ahmad Dahlan membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada LPPM Unjaya untuk berbagi ilmu pada kesempatan yang lain serta bersedia untuk terus menjalin kerja sama dalam terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Studi banding ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran informasi, tetapi juga memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan tinggi dalam upaya bersama memajukan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. (Chandra)