Peningkatan Pangan Lokal dan Pencegahan Stunting Melalui Teknologi Inovatif: Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Masyarakat dalam Program Kosabangsa 2025

Upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak. Salah satu wujud nyata adalah pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kosabangsa Tahun Pendanaan 2025, yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Program ini mengusung tema besar “Peningkatan Produk Pangan Lokal Unggulan dan Pencegahan Stunting dengan Penerapan Teknologi Pengering dan Kandang Pintar Berbasis IoT pada Masyarakat Ekstrem Miskin.”

Program ini dipimpin oleh Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes selaku Ketua Pelaksana, bersama tim UNJAYA: Kharisma, S.T., M.Cs dan Ari Okta Viyani, S.E., M.Sc

Tim UNJAYA berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Purworejo selaku Tim Pendamping, yang terdiri dari: Prof. Dr. Suyitno, M.Pd. (Ketua Pendamping), Dr. Murry Hermawan Saputra, S.E., M.Sc., Dr. Jeki Mediantari Wahyu W, S.Pt., M.Eng., M.Si.. Kegiatan berlokasi di Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, dengan sasaran utama Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Manunggal dan Kelompok Kader Posyandu.

Rangkaian kegiatan program kosabangsa yang dilakukan adalah:
1. Sosialisasi dan Pemberdayaan Awal
Kegiatan diawali dengan sosialisasi pada 13 September 2025 di Balai Kalurahan Srikayangan dan dilanjut dengan sosialisasi pada tanggal 26 Oktober 2025, acara ini dihadiri oleh lintas sektor pemerintah daerah seperti Dinas Dalduk dan KB, Dinas Pertanian, serta Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM, bersama pemerrintah kalurahan Srikayangan dan perwakilan kelompok mitra. Sosialisasi ini memperkenalkan tujuan, rencana kerja, serta kolaborasi lintas lembaga dalam penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) guna meningkatkan kapasitas masyarakat dan mendorong ketahanan pangan lokal berbasis potensi desa.

2. Pelatihan Teknologi Pengering dan Taman Gizi Terpadu Berbasis IoT
Pelatihan utama dilaksanakan pada 18 Oktober 2025 di Rumah Produksi KWT Putri Manunggal. Peserta dilatih menggunakan alat pengering tenaga surya untuk hasil pertanian dan taman gizi terpadu berbasis IoT guna integrasi sistem pertanian-peternakan modern.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 58,4 menjadi 87,6 (naik 49,9%). Peserta mampu mengoperasikan alat, memahami prinsip energi surya, serta menerapkan sistem otomatisasi pengairan taman gizi terpadu.

3. Pengolahan Limbah Keong Sawah dan pembuatan Kompos Organik
Kegiatan lanjutan dilakukan dalam bentuk pelatihan pengolahan limbah keong sawah menjadi tepung pakan ternak, suplemen, dan pembuatan kompos organik. Pelatihan ini meningkatkan keterampilan peserta hingga 68%, sekaligus memanfaatkan bahan lokal bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.

4. Pengembangan Produk Pangan Lokal dan Kewirausahaan
Anggota KWT juga dilatih membuat produk pangan fungsional seperti Taburia (bubuk tabur bergizi) dan sambal bawang merah kelor yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2025 dengan menggunakan alat pengering tenaga surya untuk menjaga kualitas bahan.
Pelatihan pengemasan dan pemasaran produk telah dilaksanakan pada 26 Oktober 2025, yang mencakup desain kemasan, branding, dan pemasaran digital. Nilai pemahaman peserta meningkat rata-rata 77%, menandakan keberhasilan program dalam membentuk pelaku usaha mikro berbasis pangan lokal.

5. Pencegahan Stunting melalui Edukasi dan Teknologi Kesehatan
Selain pemberdayaan ekonomi, program ini juga fokus pada pencegahan stunting melalui peningkatan kapasitas kader posyandu. Beberapa kegiatan utama meliputi:
• Parenting Education untuk peningkatan kesadaran pola asuh, gizi seimbang, dan stimulasi tumbuh kembang anak, dengan peningkatan pemahaman peserta mencapai 72%.
• Pelatihan Pemeriksaan Antropometri dan SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dengan peningkatan keterampilan hingga 82%.
• Penerapan Teknologi Tepat Guna Stimulation Mat, yaitu alat permainan edukatif untuk stimulasi anak, yang berhasil meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita.
• Pelatihan Pengolahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis bahan lokal seperti kelor, pisang, dan keong sawah. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan hingga 86%, serta terbentuknya produk PMT sehat dan ekonomis bagi keluarga.

Program Kosabangsa Tahun 2025 di Kalurahan Srikayangan membuktikan bahwa integrasi teknologi tepat guna, pendidikan gizi, dan pemberdayaan ekonomi dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin ekstrem.
Melalui penerapan alat pengering tenaga surya, taman gizi terpadu berbasis IoT, pengolahan pangan lokal, dan edukasi pencegahan stunting, kegiatan ini telah menghasilkan peningkatan nyata pada kapasitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat.


Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa pengabdian berbasis riset dan teknologi mampu mendukung tujuan nasional dalam menurunkan angka stunting sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.


Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pangan dan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung kemandirian ekonomi warga di wilayah miskin ekstrem yang di implementasikan di Kalurahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta ini.

Ketua Pelaksana, Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes, menyampaikan bahwa keberhasilan memperoleh pendanaan ini merupakan wujud nyata komitmen UNJAYA dalam mengabdi kepada masyarakat.


“Kami berharap, melalui program ini, teknologi yang kami kembangkan dapat diimplementasikan langsung di masyarakat, sehingga berdampak pada peningkatan gizi, pencegahan stunting, sekaligus penguatan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Program Kosabangsa 2025 ini menjadi bukti sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.
Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, dalam kerangka Program Kosabangsa Tahun 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *